26 Desember 2009

rumah lebah

"ketika seekor ratu lebah menetas dia akan menjerit dengan lengkingannya yang kuat.siapa pun lebah betina yang ikut menetas bersamanya menjawab lengkingan itu maka dia telah membuat kesalahan.
sama saja dia memanggil kematiannya sendiri.
hanya boleh ada satu ratu lebah.
dan sang ratu akan membunuhi siapapun saingannya

aku baca novel ini dah lama banget.
rasanya pas jaman-jaman sma awal kelas tiga dulu. hasil nodong anak kelas satu yang rada takut ma aku. hehehehe.

ceritanya awalnya membuat kita berprasangka kalo sianak jenius,mala itu cuma mempunyai teman khayalan atau menduga dia itu sebenarnya anak indigo yang terkadang emang memiliki indra keenam.
tapi dengan plot cerita yang terus berkembang,masuknya orang-orang baru dalam hidup keluarga kecil yang terdiri dari ayah mala yang penulis bestseller,ibunya yang selalu merasa dirinya sakit, membuat pembaca terus menduga apa yang sebenarnya terjadi.

apalagi endingnya benar-benar gak terduga. ternyata ibunya mala itu split personality.
dan mala lah dengan muka snak-anaknya yang polos, menjadi saksi kunci dan penyelesai semua masalah. entah yang keren atau menakutkannya, gak kebayang ada anak yang sebegitu tenangnya lihat seseorang dibunuh di depan matanya, yang dengan tenangnya membuat ramuan racun dari tanaman jarak karena akan sulit di deteksi.
yang sedikit jadi pikiran buat aku, kenapa anak segede itu harus jadi pembunuh?
apa karena penulisnya ingin menunjukkan kalau memang hukum indonesia bisa dibeli, sehingga hukum tidak akan menyentuh si pengusaha kaya yang merupakan pembunuh sebenarnya,makanya dia membuat sosok mala sebagai seseorang yang akhirnya membunuh si pengusaha?

tapi karakter mala yang serius, bertangungjawab dan terlalu dewasa buat anak seumurannya mengingatkan aku pada tokoh Aidan di film "the ring".

kapan-kapanlah aku nyeritain pendapat aku tentang film itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured