6 November 2010

kekecewaan, kekesalan

entahlah.
entah karena hari-hariku terlalu berat, terlalu melelahkan,terlalu menegangkan, atau paket combo ketiganya, aku jadi lebih gampang kesal dan marah.
hal-hal yang biasanya never get into my nerves, sanggup membuatku meledak marah atau terdiam dengan menyimpan kekesalan.
seperti kejadian, ketika tidak ada seorangpun pria  (aku sengaja memakai kata "pria" karena aku berasumsi bahwa pria itu gentlemen) yang bersedia mengangkat barang-barang bazaar fresh yang berat itu dari lantai tiga ke lobby. fine, i'll do it myself. tapi itu terjadi tiap hari, dan tadi, entah kenapa itu benar-benar membuatku kesal sehingga aku meledak marah pada seseorang yang tidak terlalu bersalah.
atau kejadian, ketika ada orang yang tidak menghargai kerja kerasku, itu membuatku benar-benar sedih. biasanya, aku tidak teerlalu mempermasalahkan itu. orang tidak menghargai yang sudah aku lakukan, ya sudah.biasanya, aku akan berkata pada diriku sendiri, bahwa orang itu tidak tahu apa yang saja yang sudah aku lakukan, apa saja yang sudah aku korbankan, untuk sampai pada titik yang tidak dia hargai tersebut. dan siapa pula yang peduli dengan penghargaan dari orang itu?

mungkin ketika tidak ada seorangpun yang membantuku mengangkat barang2 itu, aku tidak sepenuhnya ngerasa fine aja, mungkin sebenarnya aku menyimpan sedikit rasa kesal dihati, karena banyak pria yang duduk-duduk saja, tidak tergerak untuk membantuku. dan kekesalan itu terakumulasi sehingga akan sampailah dia pada titik ledakan.
mungkin, ketika ada orang yang tidak menghargai kerja kerasku, i couldnt help my self not to think that, all the things that i've done is complete wasting of time. makanya aku jadi sedih gitu.

jadi gimana ya? 
apa hariku terlalu menegangkan? atau aku memang pantas kecewa? kesal?
atau sebaiknya aku lupain aja lah semua.
start a new day with a brand new eyes lagi


Featured